DAFTAR ISI
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
a. Macam-Macam Kenakalan Remaja
1. Tawuran antar pelajar
2. Mencoret coret dinding sekolah
3. Mencuri
4. Bolos
5. Merusak fasilitas sekolah
6. Penyalahgunaan Obat-Obatan
7. Minuman Keras
8. Pergaulan bebas
b. Hal-hal yang mempengaruhi kenakalan Remaja
1. Pengaruh Kawan Sepermainan
2. Pendidikan
3. Penggunaan Waktu Luang
4. Uang Saku
5. Perilaku Seksual
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan individu(remaja) berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulang kembali. Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap perbuatan-perbuatan yang kurang baik diakibatkan sikap mereka yang suka mencoba-coba pada hal yang baru. Pada perkembangan fisik remaja mulai nampak terutama pada bagian organ-organ seksualnya secaraf isik, pada masa remaja pula mulai pembentukan hormon-hormon seksual sudah mulai terbentuk sehingga perilaku atau tingkah lakunya banyak dipengaruhi oleh hormon tersebut. Namun yang menjadi perhatian kita adalah pergaulan remaja pada zaman sekarang ini sudah sampai pada taraf mengkhawatirkan. Media massa baik elektronik maupun cetak dengan leluasa menampilkan hal-hal yang menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan akhlak generasi muda pada masa sekarang ini. Bukan masalah akhlak saja, akibat dari itu juga menimbulkan rendahnya kualitas belajar siswa ketika mengalami gangguan pada masa- masa remaja Untuk itu bimbingan orang tua terhadap anak pada seusia remaja sangatlah dibutuhkan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Agar orangtua dapat memberikan bimbingan kepada putra-putrinya hendaknya mengetahui perkembangan fisik remaja. Selain orang tua terdapat beberapa faktoryang dapat membantu untuk memecahkan problematika remaja.
B. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Makalah ini bertujuan untuk:
- Mengetahui beberapa contoh kenakalan remaja
- Mengetahui faktor yang menyebabkan kenakalan remaja
- Mengetahui solusi penyelesaian masalah pada kenakalan remaja
C. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Remaja mempunyai berbagai contoh kenalakan remaja
2. Apa saja yang mempengaruhi kenakalan remaja
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah kenakalan remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-Macam Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja merupakan gejala umum, khususnya terjadi di kota-kota besar yang kehidupannya diwarnai dengan adanya persaingan-persaingan dalam memenuhi kebutuhan hidup, baik yang dilakukan secara sehat maupun secara tidak sehat.
Persaingan-persaingan tersebut terjadi dalam segala aspek kehidupan khususnya kesempatan memperoleh pendidikan dan pekerjaan. Betapa kompleksnya kehidupan tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja.
Penyebab kenakalan remaja sangatlah kompleks, baik yang berasal dari dalam diri remaja tersebut, maupun penyebab yang berasal dari lingkungan, lebih-lebih dalam era globalisasi ini pengaruh lingkungan akan lebih terasa. Pemahaman terhadap penyebab kenakalan remaja mempermudah upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Upaya-upaya tersebut dapat bersifat preventif, represif, dan kuratif.
Tanggung jawab terhadap kenakalan remaja terletak pada orangtua, sekolah, dan masyarakat, khususnya para pendidik baik yang ada di keluarga (orangtua), sekolah
(guru-guru dan para guru pembimbing) maupun para pendidik di masyarakat, yakni para pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat.
Adapun macam – macam kenakalan remaja yang sering terjadi diantaranya adalah :
1. Tawuran antar pelajar
Tawuran antar pelajar adalah perbuatan yang sangat bodoh, karena dapat merusak fasilitas umum dan fasilitas yg terdapat di sekolah. Tawuran juga dapat merusak masa depan, karena jika tertangkap polisi nama mereka yang tertangkap akan tercemar.
2. Mencoret coret dinding sekolah
Mencoret coret secara ilegal adalah perbuatan yang tidak baik, karena dapat membuat kotor sekitar lingkungan. Tetapi jika kita melakukannya dengan baik, coretan coretan itu dapat manjadi karya-karya seni yang baik, dan juga dapat manghasilkan mata pancaharian yang baik .
3. Mencuri
Mancuri juga dapat merusak nama baik kita, karena jika kita ketahuan mencuri, kita akan merasa sangat malu, dan kita juga akan di jauhi oleh orang orang yang dekat dengan kita, karena orang itu sudah tidak percaya lagi dengan kita.
4. Bolos
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi mengatakan kebiasaan anak menghabiskan waktu luang atau membolos saat jam sekolah salah satunya disebabkan karena pelajaran atau kegiatan di sekolah tidak menarik.
“Kalau diperhatikan, anak-anak akan berteriak bahagia ketika mendengar bel istirahat atau bel pulang sekolah,” ungkap Kak Seto, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Lebih lanjut Kak Seto mengatakan, para akedimisi seharusnya lebih memperhatikan kegiatan yang menarik di sekolah sehingga perhatian anak akan fokus pada kegiatan positif di sekolah.
Dia menunjuk, sekolah negeri dan perangkatna yang masih kurang maksimal dalam mengajar kreatif. Bahkan Kak Seto menegaskan, belajar bukanlah kewajiban melainkan hak anak.
“Banyak guru yang tidak melihat proses kreativitas anak. Padahal tipe kecerdasan dan gaya belajar anak yang satu dengan yang lainnya berbeda, tapi semuanya disama ratakan. Ini yang membuat anak tidak betah ada di ruang kelas,” paparnya.
5. Merusak fasilitas sekolah
Merusak fasilitas sekolah akan merugikan diri saendiri dan orang lain, karena kita tidak bisa memakai atau manggunakan fasilitas fasilitas tersebut.
6. Penyalahgunaan Obat-Obatan
Biasanya remaja yang memakai obat-obatan karena sedang menghadapi masalah yang sulit diselesaikan, dan akhirnya mereka terjerumus kedalam obat-obatan. Dengan demikian mereka merasa masalah mereka terselesaikan dengan sendirinya tanpa memikirkan solusi apa yang tepat untuk menyelesaikan masalahnya. Mereka mengkonsumsi obat-obatan tersebut mungkin juga karena salah pergaulan, misalnya mereka berteman dengan orang yang mengkonsumsi obat-obatan tersebut, akhirnya mereka juga ikut-ikutan mengkonsumsi obat tersebut.
7. Minuman Keras
Banyak remaja pada seekarang ini minum-minuman keras hanya untuk kesenangan sesaat, kata mereka bila sudah minum minuman seperti ini mereka akan serasa terbang melayang ke angkasa tanpa suatu beban pikiran apapun. Tanpa memikirkan apa akibat yang akan terjadi bila mereka banyak mengkonsumsi minuman keras.
8. Pergaulan bebas
Kenyataan menunjukkan bahwa banyak dari remaja yang salah dalam memilih pergaulan seperti :
a. Bergaul dengan anak-anak yang jauh dari pengawasan orangtua.
b. Bergaul dengan anak-anak pengguna barang-barang terlarang .
c. Bergaul dengan anak-anak geng motor dan sebagainya.
Adapun akibat dari salah memilih pergaulan :
a. Tidak memperdulikan perkataan orangtua.
b. Perlakuannya semakin hari semakin brutal.
c. Ikut turut serta menggunakan barang-barangterlarang.
d. Melakukan hal-halyang kurang baik.
e. Semakin jauh dari orangtua.
f. Sering membolos saat sekolah.
g. Masa depan hancur karena hamil diluar nikah.
Pergaulan Secara Sehat
Ialah: pergaulan yang diidentifikasikan secara sehat, pergaulan ini sangat bagus dan tidak merugikan siapapun terutama diri kita sendiri. Karena secara fisikialah pergaulan yang sangat luar biasa yang ditanamkan kepada semua agar tidak salah pilih terhadap pergaulan
Keuntungan dari pergaulan yang secara sehat antara lain :
a. Tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
b. Tidak membuat kekecewaan terhadap orangtua.
c. Orang-orang makin senang terhadap perlakuannya.
d. Dan patut dicontoh untuk mencari pergaulanyang secara sehat/fisik.
Penyebab pergaulan bebas antara lain :
a. Gara-gara kurang perhatian atau pengawasan dari orang tua sehingga anaknya mudah terpengaruh oleh orang lain seperti: anak berandalan, anak punk, anak jalanan, dan anak-anak nakal, dsb.
b. Keluarga yang tidak teratur yang biasanya mementingkan pekerjaan sendiri dan tidak peduli terhadap anak-anaknya sehingga anaknya jarang berkumpul dengan orang tuanya. Penyebab pergaulan bebas bisa juga dari kurangnya kasih sayang dari orangtua kepada anaknya. Maka jangan sampai kita kurang pengawasan dari orang tua. Karena orang tua bisa menjadi semangat hidupmu. Dan janganlah kamu menjadi anak yang tidak tahu sopan santun.
Akibat pergaulan bebas dan saling bermusuhan termasuk akhlaq yang tidak baik, karena bisa merusak masyarakat yang lain, dan merugikan orang lain. Dan membuat kita selalu bermusuhan dan di penuhi rasa saling membenci yang menimbulkan pertengkaran. Karena dengan itu manusia akan lupa diri dan melakukan hal-halyang tidak baik. Oleh karena itu berusahalah untuk melawan kejahatan agar tidak terjerumus dalam lembah kegelapan.
B. Hal-hal yang mempengaruhi kenakalan Remaja
Kenakalan remaja dapat ditimbulkan oleh beberapa hal, sebagian di antaranya adalah:
1. Pengaruh Kawan Sepermainan
Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan terbatas. Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak pejabat pemerintah setempat bahkan mungkin pusat atau pun anak orang terpandang lainnya. Di jaman sekarang, pengaruh kawan bermain ini bukan hanya membanggakan si remaja saja tetapi bahkan juga pada orangtuanya. Orangtua juga senang dan bangga kalau anaknya mempunyai teman bergaul dari kalangan tertentu tersebut. Padahal, kebanggaan ini adalah semu sifatnya. Malah kalau tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan kekecewaan nantinya.
Untuk menghindari masalah yang akan timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orangtua hendaknya juga memberikan kesibukan dan mempercayakan sebagian tanggung jawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada. Berilah pengertian yang jelas dahulu, sekaligus berilah teladan pula. Sebab dengan memberikan tanggung jawab dalam rumah akan dapat mengurangi waktu anak ‘kluyuran’ tidak karuan dan sekaligus dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggung jawab dalam rumah tangga. Mereka dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah sehari-hari. Mereka dididik untuk mandiri. Selain itu, berilah pengarahan kepada mereka tentang batasan teman yang baik.
2. Pendidikan
Memberikan pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua kepada anak. Masih sering terjadi dalam masyarakat, orangtua yang memaksakan kehendaknya agar di masa depan anaknya memilih profesi tertentu yang sesuai dengan keinginan orangtua. Pemaksaan ini tidak jarang justru akan berakhir dengan kekecewaan. Sebab, meski memang ada sebagian anak yang berhasil mengikuti kehendak orangtuanya tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang kurang berhasil dan kemudian menjadi kecewa, frustrasi dan akhirnya tidak ingin bersekolah sama sekali. Mereka malah pergi bersama dengan kawan-kawannya, bersenang-senang tanpa mengenal waktu bahkan mungkin kemudian menjadi salah satu pengguna obat-obat terlarang.
3. Penggunaan Waktu Luang
Kegiatan di masa remaja sering hanya berkisar pada kegiatan sekolah dan seputar usaha menyelesaikan urusan di rumah, selain itu mereka bebas, tidak ada kegiatan. Apabila waktu luang tanpa kegiatan ini terlalu banyak, pada si remaja akan timbul gagasan untuk mengisi waktu luangnya dengan berbagai bentuk kegiatan. Apabila si remaja melakukan kegiatan yang positif, hal ini tidak akan menimbulkan masalah. Namun, jika ia melakukan kegiatan yang negatif maka lingkungan dapat terganggu. Seringkali perbuatan negatif ini hanya terdorong rasa iseng saja. Tindakan iseng ini selain untuk mengisi waktu juga tidak jarang dipergunakan para remaja untuk menarik perhatian lingkungannya. Perhatian yang diharapkan dapat berasal dari orangtuanya maupun kawan sepermainannya. Celakanya, kawan sebaya sering menganggap iseng berbahaya adalah salah satu bentuk pamer sifat jagoan yang sangat membanggakan. Misalnya, ngebut tanpa lampu dimalam hari, mencuri, merusak, minum minuman keras, obat bius, dan sebagainya.Munculnya kegiatan iseng tersebut selain atas inisiatif si remaja sendiri, sering pula karena dorongan teman sepergaulan yang kurang sesuai. Sebab dalam masyarakat, pada umunya apabila seseorang tidak mengikuti gaya hidup anggota kelompoknya maka ia akan dijauhi oleh lingkungannya. Tindakan pengasingan ini jelas tidak mengenakkan hati si remaja, akhirnya mereka terpaksa mengikuti tindakan kawan-kawannya. Akhirnya ia terjerumus. Tersesat.
Mengisi waktu luang selain diserahkan kepada kebijaksanaan remaja, ada baiknya pula orangtua ikut memikirkannya pula. Orangtua hendaknya jangan hanya tersita oleh kesibukan sehari-hari. Orangtua hendaknya tidak hanya memenuhi kebutuhan materi remaja saja. Orangtua hendaknya juga memperhatikan perkembangan batinnya. Remaja, selain membutuhkan materi, sebenarnya juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Oleh karena itu, waktu luang yang dimiliki remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus sebagai sarana rekreasi.
4. Uang Saku
Orangtua hendaknya memberikan teladan untuk menanamkan pengertian bahwa uang hanya dapat diperoleh dengan kerja dan keringat. Remaja hendaknya dididik agar dapat menghargai nilai uang. Mereka dilatih agar mempunyai sifat tidak suka memboroskan uang tetapi juga tidak terlalu kikir. Ajarkan pula anak untuk mempunyai kebiasaan menabung sebagian dari uang sakunya. Menabung bukanlah pengembangan watak kikir, melainkan sebagai bentuk menghargai uang yang didapat dengan kerja dan semangat.
Pemberian uang saku kepada remaja memang tidak dapat dihindarkan. Namun, sebaiknya uang saku diberikan dengan dasar kebijaksanaan. Jangan berlebihan. Uang saku yang diberikan dengan tidak bijaksana akan dapat menimbulkan masalah. Yaitu:
1. Anak menjadi boros
2. Anak tidak menghargai uang, dan
3. Anak malas belajar, sebab mereka pikir tanpa kepandaian pun uang gampang.
5. Perilaku Seksual
Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak. Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak. Ketidaksetujuan ini hendaknya diutarakan dengan bijaksana. Jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.
Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan seksual. Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari isi makalah ini, kelompok kami mengambil beberapa kesimpulan bahwa:
1. Kenakalan remaja terjadi karena berbagai faktor baik dari kondisi remaja itu sendiri maupun dari faktor lingkungan yang tidak sehat.
2. Akibat yang di timbulkan dari tindakan remaja yang tidak baik dapat merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
3. Perilaku remaja yang sering kali tidak sesuai dengan kaidah yang baik, sering kali masih terjadi pada remaja itu berarti belum mampu mengendalikan diri dengan baik.
4. Tindakan remaja yang sering kali menampakan aurat, dapat memicu terjadinya tindakan yang tidak baik, ( pemerkosaan, sehingga hamil diluar nikah)
5. Hidup yang sehat adalah hidup yang teratur, dekat dengan orang tua, dan rajin beribadah, sehingga iman seseorang akan baik jika diimbangi dengan tindakan baik pula.
A. Saran
Dalam penggulangan permasalahan remajat idak hanya dituntut agar pribadi remaja itu sendiri untuk berubah. Akan tetapi perlu bantuan dan dukungan baik dari orangtua, guru dan lingkungan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://h4b13.wordpress.com
http://thinkquantum.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment