Sunday, December 4, 2011

Manusia Sebagai Makhluk Individu, Sosial, dan Budaya

Manusia sebagai makhluk individu adalah manusia yang bebas, bebas menentukan apapun yang dia inginkan.

Dalam kapasitas moral kebebasan manusia akan menentuka apa yang harus dilakukanya dan apa yang tidak harus dilakukanya. Konsekuensinya dia harus mengambil sikap terhadap alam dan masyarakat sekelilingnya, ia dapat menyesuaikan diri dengan harapan orang lain akan tetapi terdapat suatu kemungkinan untuk melawan mereka. Manusia adalah bebas sejauh ia sendiri mampu mengembangkan pikiranya dalam hubungan dengan tujuan-tujuan dan sarana-saranakehidupanya dan sejauh ia dapat mencoba untuk bertindak sesuai dengaya. Dengan kebebasanya manusia dapat melihat ruang gerak dengan berbagai kemungkinan untuk bertindak, sehingga secara moral senantiasa berkaitan dengan orang lain. Oleh karena itu bagaimanapun juga ia harus memutuskan sendiri apa yang layak atau tidak layak dilakukanya secara moral. Ia dapat memperhitungkan tindakanya serta bertanggung jawab atas tindakan-tindakan tersebut.

Disamping kebebasanya sebagai individu, kesosialan manusia dapat dibuktikan melalui kodrat kehidupanya, sebab manusia lahir di dunia senantiasa merupakan suatu hasil interaksi social. Selain itu tanda khas kesosialan manusia adalah terletak pada pengguunaan bahasa sebagai suatu system tanda dalam suatu kominikasi dalam masyarakat . bahasa bukan hanya sekedar sekedar sarana komuniksi melainkan wahana yang memastikan dan mengantarkan manusia memahami realitas disekelilingnya. Maka realitas yang kita alami, isi pengalaman kita sendiri senantiasa berwujud social karena dipolakan melalui bahasa. Melalui bahasa manusia masuk kedalam lembaga-lembaga social seperti keluarga, organisasi sosila serta bentuk-bentuk kekerabatan lainya. Melaluibahasa manusia mampu berpartisipasi dalam system-soistem simbolik, seperti agama, pandangan dunia, ideology yang dibangun oleh manusia untuk mencapai tingkat martabat kehidupan yang lebih tinggi.

Manusia sebagai makhluk yang berbudaya, kebebasan sebagai individu dan segala aktifitas dan kreatifitas dalam hidupnya senantiasa tergantung kepada orang lain, hal ini dikarenakan manusia sebagai warga masyarakat atau sebagai makhluk social, kesosialanya tidak hanya merupakan tambahan dari luar terhadap individualitasnya, melainkan secara kodrti manusia ditakdirkan oleh tuhan YME, senantiasa tergantung kepada orang lain, hal inilah yang menentukan segala sifat serta kepribadianya, sehingga individualitas dan sosialitasnya senantiasa korelatif. Manusia didalam hidupnya mampu bereksistensi karena orang lain dan ia dapat hidup dan berkembang karena dalam hubunganya dengan orang lain. Segala ketrampilan yang dibutuhkanya agar berhasil dalam segala kehidupanya serta berpartisipasi dalam kebudayaan diperolehnya dari masyarakat.

0 comments:

Post a Comment